Matahari
adalah sumber energi terbesar dan utama bagi kehidupan kita, kita dapat
memanfaatkan energi matahari secara cuma-cuma dan dengan teknologi yang
sederhana. Oleh itu penggunaan energi matahari dapat dijadikan sebagai salah
satu alternatif yang bisa kita manfaatkan sebagai sumber energi untuk memasak
sehari-hari disaat harga minyak tanah, dan gas yang terus naik.
Nah alasan di atas yang melatarbelakangi postingan ekseperimen Fisika kali ini yaitu tentang Kompor Alumunium. Kompor jenis ini banyak digunakan karena memiliki berbagai keunggulan, diantaranya adalah temperatur yang dihasilkan tidak sepanas kompor biasanya sehingga cukup aman, bentuknya yang flat juga aman bagi mata kita, mudah diproduksi dengan teknologi sederhana dan biaya yang murah, serta mudah dibawa dan disimpan. Baiklah ayo kita mulai membuatnya.
Alat dan Bahan
Nah alasan di atas yang melatarbelakangi postingan ekseperimen Fisika kali ini yaitu tentang Kompor Alumunium. Kompor jenis ini banyak digunakan karena memiliki berbagai keunggulan, diantaranya adalah temperatur yang dihasilkan tidak sepanas kompor biasanya sehingga cukup aman, bentuknya yang flat juga aman bagi mata kita, mudah diproduksi dengan teknologi sederhana dan biaya yang murah, serta mudah dibawa dan disimpan. Baiklah ayo kita mulai membuatnya.
Alat dan Bahan
- Karton
tebal, ukuran 0,9 x 1,2 meter
- Alumunium
foil, ukuran 0,3 x 3 meter
- Lem
- Gunting
atau cutter
- Pensil dan
penggaris
Langkah
Pembuatan:
- Bentuk kertas karton menjadi pola seperti di bawah ini
2. Pastikan bahwa pola yang anda bentuk seperti pada
gambar diatas, setelah pola terbentuk kemudian lapisi dengan aluminium
foil dengan lem yang sudah dipersiapkan, dan jangan lupa buat dua lubang
pengaitnya seperti di gambar pola sebagai tempat pengait untuk bagian
kolektor sinar matahari. Setelah dipastikan alumunium foil yang disatukan
dengan kertas karton telah benar-benar menempel dengan baik kemudian
rangkai kompor seperti gambar di bawah ini.
3. Setelah kompor terangkai dengan sempurna langkah
selanjutnya adalah mempersiapkan wadah untuk memasak makanan, pastikan
panci yang kita jadikan sebagai tempat memasak berwarna hitam, karena
warna hitam dapat menyerap panas dengan baik.
4. Kemudian
untuk mengoptimalkan panas yang terserap dan menghindari panas terbuang,
dalam proses memasak sebaiknya kita gunakan plastik untuk membungkus panci
tersebut. Dr. Steven Jones dari Brigham Young University mengatakan bahwa
"agar lebih optimal dalam memasak akan lebih baik jika dibuatkan
tatakan untuk panci yang akan kita letakkan di dalam kompor". Tatakan
dibuat dengan ketinggian 6 cm seperti pada gambar dibawah, dengan maksud
untuk mengoptimalkan cahaya matahari yang dipantulkan baik dari atas,
samping maupun dari bawah panci.
Catatan
Agar menanak nasi lebih optimal harus dilakukan pada kisaran pukul 09.00-14.00 ketika sinar matahari muncul sepenuhnya. Beberapa kekurangan kompor matahari antara lain, tak bisa diaplikasikan sewaktu-waktu, misal pada musim hujan atau malam hari, kompor tenaga surya juga tidak dapat digunakan menggoreng makanan.